TANIMBARMEDIA.COM.Saumlaki - Diduga Tuan Takur CUKONG yang lagi gencar bangun kerajaan bisnisnya, termasuk ekspansi kekuasaan kerajaannya di bidang politik yaitu parlemen, guna memastikan Pemda bayar Hutang Pihak Ke-3 (HP3), dari sumber anggaran DAU (uang rakyat) Kabupaten Kepulauan Tanimbar, sengaja gunakan tangan oknum jaksa di Kejari Saumlaki melakukan tindakan pembasmian (Genosida) hak politik etnis yang adalah hak kesulungan orang suku Tanimbar untuk memimpin di negeri sendiri.
Diketahui, pada pemilu legislatif 14 Februari 2024 lalu, Raja CUKONG dengan uang rakyat dari pembayaran UP3 cutting field bandara Mathilda Batlajery Lorulung Saumlaki, sukses kelabui rakyat Tanimbar yang dilanda miskin ektrim dan dengan pengaruh uang, masyarakat pilih Putera Mahkota Kerajaan CUKONG. Ahli waris Kerajaan Cukong ini akan memimpin parlemen Tanimbar, periode 2024-2029.
Dengan menjadi pimpinan DPRD, Kerajaan CUKONG berhasil ekspansi kekuasaannya dalam bidang politik di Bumi Duan Lolat. Putera Mahkota Sang Prabu CUKONG, akan berjuang all out dan memastikan bisnis dagang APBD melalui pembayaran UP3 dari uang rakyat Tanimbar, terakomodir setiap tahun anggaran berjalan.
Sukses kuasai politik, GUSTI CUKONG ingin pula menguasai birokrasi pemerintahan. Dengan modal uang senilai Rp.15 Milyar, hasil pembayaran UP3 dari sumber anggaran APBD tahun 2024 oleh PJ. Bupati Kepulauan Tanimbar, Kerajaan CUKONG diduga akan investasi politik untuk calon Bupati yang dianggap berpotensi menang pada pemilihan serentak se-Indonesia, khususnya di Tanimbar yang akan datang, Rabu (27/11/2024).
Nikolas Ngeljaratan, salah satu tokoh Tanimbar di kota Ambon Provinsi Maluku, kepada media ini, Senin (22/7/2024) mengatakan, "DIDUGA RAJA CUKONG" pakai tangan oknum jaksa di Kejari Tanimbar untuk menetapkan status tersangka kepada Petrus Fatlolon, SH, MH.
Penggunaan tangan lembaga Yudikatif ini, kata mantan Kepala Perwakilan Maluku untuk Indonesia, dilakukan Kerajaan CUKONG untuk menghambat keinginan PF maju sebagai calon Bupati Tanimbar yang akan dipilih se-Indonesia pada Pilkada serentak, termasuk di Tanimbar, Rabu 27/7/2024. Diperoleh informasi, oknum-oknum Kejari Tanimbar beberapa kali temui CUKONG di kedai 3 koki, salah satu aset Kerajaan Tuan Tanah. Insiden tabrakan mobil tahanan milik Kejari Tanimbar di jalan poros beberapa waktu lalu, sempat dibantu Gusti CUKONG
"Diduga, multi strategi dirancang Prabu CUKONG lewat penggunaan tangan baju cokelat menetapkan tersangka kepada mantan Bupati Tanimbar periode 2017-2022. Penetapan status tersangka kasus korupsi SPPD Fiktif Setda tahun 2020. Fatlolon dianggap sebagai calon yang terlalu kuat dalam kontestasi Pilkada Bupati dan Wakil Bupati. Karena itu, Kerajaan CUKONG berkepentingan menggunting langkah PF.
Penetapan status tersangka Fatlolon oleh Kejari Saumlaki, diduga didalangi Kerajaan CUKONG. Maksudnya, untuk pengaruhi keputusan partai politik, tidak rekomendasikan PF sebagai calon Bupati Tanimbar periode 2024-2029.
Penetapan tersangka PF, dipakai Dinasti CUKONG sebagai alat propaganda politik. Membangun pencitraan dan opini publik, bahwa Fatlolon terlibat kasus korupsi. Maksud Tuan Takur CUKONG, yang nota benenya bukan orang Tanimbar adalah, menurunkan elektabilitas PF dimata publik.
Juga membuat rakyat Tanimbar tidak lagi percaya PF, yang sejatinya memiliki pengetahuan serta pengalaman di bidang Migas dan dengan basic ini, Fatlolon sebagai putera terbaik bumi Duan Lolat akan memastikan anak cucu Tanimbar tidak jadi penonton saat Blok Masela, Proyek Strategis Nasional yang dikelola Inpex, Ltd, Pertamina dan Petronas Malaysia, beroperasi", terang pria yang selalu tampil nyentrik dan sensi di grup-grup whatsapp Tanimbar ini.
Skenario Dinasti CUKONG ini, kata Ngeljaratan, bentuk GENOSIDA (pembasmian dan upaya menghancurkan suku) HAK politik orang Tanimbar berkuasa di negeri Duan Lolat. Fatlolon sebagai putera asli Tanimbar, sedang dizolimi oleh orang bukan Tanimbar yang ingin ekspansi kekuasaannya di Bumi Duan Lolat. Sebagai orang asli Tanimbar, hak kesulungan kita di bidang politik, sedang di GENOSIDA Kerajaan CUKONG.
Rakyat suku Tanimbar, saya ajak kita bersatu lawan skenario GENOSIIDA yang dipraktekkan orang bukan Tanimbar. Jangan biarkan hak kita berkuasa diatur Si TAKUR CUKONG. Ingat konflik Fatlolon dengan Putera Mahkota CUKONG beberapa tahun lalu? Ayo "Beta Tanimbar, lawan keserakahan orang bukan Tanimbar yang aniaya uang rakyat Tanimbar dengan modus HUTANG PIHAK KE 3, himbau Ngeljaratan. (TM.09)