TANIMBARMEDIA.COM - SAUMLAKI. Fiona Lakfo, warga masyarakat Desa Ritabel Kecamatan Tanimbar Utara mengatakan, masyarakat pemilih di Kabupaten Kepulauan Tanimbar sudah cerdas, tak terpengaruh fitnah apapun, termasuk isu intoleransi.
Kata Lakfo, saya kira, isu intoleran yang dihembuskan jelang pemilihan 27 November 2024, sengaja disebarkan kepada rakyat Tanimbar, oleh orang-orang yang berpikiran kerdil, alias Kadrun.
Penyebar fitnah keji ini, tidak sadar, mereka sedang pertontonkan kekerdilan berpikir, yang miskin konsep, Ide dan gagasan untuk membangun Bumi Duan Lolat ini," ungkap Lakfo.
Bila dipertanyakan soal keyakinan paslon, penebar isu intoleran sedang tak menghargai basudara Muslim yang hidup di Tanimbar. Meski pemilih minoritas, namun basudara kita beragama Islam, juga turut berkontribusi bangun bumi Duan Lolat.
"Tanpa sebar isu dan fitnah pun, masyarakat dengan sendirinya sudah mengetahui, agama dan keterwakilan wilayah dari ke 5 Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati,"terangnya.
Ini pemilihan Kepala Daerah, Bupati dan Wakil Bupati. Bukan memilih pimpinan agama untuk mengatur umatnya.
Agama adalah keyakinan pribadi dan tidak membatasi setiap orang yang peduli untuk mengerjakan kesejahteraan bagi Tanimbar.
Sebab esensi politik adalah melayani siapa saja tanpa pandang agama. Dan yang dilayani adalah rakyat, terangnya.
Pemimpin Tanimbar 2024-2029, akan masyarakat pilih 27 November 2024.
Rakyat percayakan Bupati dan Wakil Bupati yang mereka pilih untuk mengatur sistem birokrasi, pelayanan administrasi pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat.
"Yang terpenting ialah, Bupati dan Wakil Bupati mampu mengatur uang yang diberikan dan dipercayakan Negara kepada rakyat Tanimbar. Bagaimana uang ini dipakai efektif dan efisien, belanja program-program kerja, yang ditawarkan kepada masyarakat dalam kampanye politik. Bukan malah digunakan bayar hutang milik satu orang untuk perkaya pribadi dan keluarga tertentu, rakyat menderita selama 5 tahun (2025-2029),"tegas Lakfo. (TM.09)