TANIMBARMEDIA.COM - SAUMLAKI. Foruk Bahasa Fordata, yang dilantunkan Ricky Jauwerissa, Calon Bupati nomor 3, pada acara debat kandidat kedua, menista adat Tanimbar.
Di sesi pembuka, siaran live langsung (on air) oleh TV One ke seluruh Indonesia, dari Natar Kaumpu, Senin (18/11/2024), dibuka dengan penyampaian visi misi dan program kerja ke 5 Paslon Bupati dan Wakil Bupati 2024-2029.
Mengakhiri paparan Visi Misi dan Program Kerja, Ricky Jauwerissa dan dr. Juliana Chr Ratuanak. Paslon nomor 3 (tiga), lafalkan Foruk Bahasa Fordata, sambil baca tulisan, yang diletakkan diatas mimbar paslon.
Kepada TM, Selasa (19/11/2024), sumber yang enggan disebut namanya mengatakan, "Jujur saja, saya kaget dan prihatin lihat si Jauwerissa, lantunkan Foruk, di acara terhormat dan disaksikan rakyat se-Indonesia.
Budaya Tanimbar memang sudah sangat inklusif. Tetapi, tidak semua tradisi yang diwariskan leluhur, bisa dilakukan oleh semua orang. Apalagi oleh Jauwerissa yang bukan asli anak adat Tanimbar. Marga tidak ada di 1 desa pun di Bumi Duan Lolat. Kampung tidak ada, nama Tanimbar tak miliki. Tak punya batu adat di negeri Duan Lolat. Juga tak empunya batu adat lagi, ungkap sumber.
Dapat mandat atau diberi kuasa oleh pemilik batu adat siapa, Ricky Jauwerissa Foruk di kegiatan se-akbar debat kandidat kedua, yang ditonton seluruh rakyat Indonesia?, ucapnya bernada tanya sekaligus heran.
Terlalu paksakan diri untuk jadi orang Tanimbar. ucap bait-bait Foruk saja, tidak baik dan benar. Ini memalukan, menjijikan sekaligus penistaan terhadap adat istiadat kita rakyat Duan Lolat, mulai dari pulau Selaru sampai ujung Molo Maru, termasuk rakyat Tanimbar di rantau.
Yang Foruk, itu bagi orang Tanimbar yang punya batu adat. Ricky Jauwerissa, Calon Bupati nomor 3, pakai batu adat dari mana untuk melantunkan bait-bait foruk? Ingat, siapa bale batu, batu bale dia.
Siapa bale meja, meja bale dia. Kalau sudah menista adat, giliran masyarakat Tanimbar lecehkan dan tidak pilih Ricky Jauwerissa, Paslon Bupati nomor 3, pada tanggal 27 November 2024, tegas sumber. (TM.09)