TANIMBARMEDIA.COM - SAUMLAKI. Usai insiden kampanye Melkianus Sairdekut di Desa Atubul Dol, Sabtu (09/11/2024), muncul isu SARA, desa Katolik di kecamatan Wertamrian ini, tolak Paslon Bupati dan Wakil Bupati Intoleran.
Untuk menghasut umat Katolik di desa lain, tim lawan-lawan politik, dengan sengaja dan sadar, opinikan kejadian Atubul Dol, alat propaganda. Tak tanggung-tanggung, whatsapp grup-grup lokal Tanimbar dipakai secara sistemik, terstruktur dan masif, jadi alat provokasi, bentuk sentimen agama.
Masyarakat dan umat di Bumi Duan Lolat, dihasut lewat pembentukan opini demikian. Peristiwa penolakan kampanye di Atubul Dol, dihimbau, agar dilakukan hal yang sama kepada Melkianus Sairdekut dan DR. Kelvin Keliduan, SH, MH, oleh umat di desa-desa lain, karena Paslon nomor 2 (dua), Intoleran.
Marius Bulurdity, Ketua Dewan Stasi Gabriel Atubul Dol, bersama 4 orang lainnya yang diberitakan Media Sera Pos, dalang insiden Atubul Dol, saat bertamu di rumah Melkianus, Selasa (11/11/2024), memusnahkan Isu dan Fitnah keji Intoleran, melalui pernyataan resminya.
"Saya dan 4 orang teman, datang menemui Bapak Melkianus Sairfekut untuk klarifikasi tuduhan, bahwa kami pelaku peristiwa kekacauan, saat Paslon Nomor 2 kampanye di Atubul Dol, Malam Minggu kemarin.
Sebelum ke sini, kami koordinasi dan minta petunjuk dari Polres Kepulauan Tanimbar. Namun pembuat akun media Sera Pos sudah tidak ada lagi,"ucapnya.
Sebagian dari kami, tidak ada di Tempat Kejadian Perkara, tidak terlibat dalam peristiwa kekacauan tersebut dari awal sampai akhir. Terlepas dari itu, secara pribadi saya Ketua Dewan Stasi Gabriel Desa Atubul Dol, tegaskan bahwa, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan soal berkembang isu yang membentuk opini bahwa, di Desa Atubul Dol terjadi penolakan Calon Bupati dan Wakil Bupati nomor 2 karena dianggap intoleransi.
Jujur secara pribadi. saya tidak terlibat kegiatan yang bersifat politik dalam bentuk apapun. Hal ini untuk menghindari, agar umat tidak salah persepsi dan terjadi ketidaknyamanan dan keamanan, jelang pemilihan Bupati dan Wakil Bupati, 27 November 2024, terang Bulurdity.
Saya harap, dengan bertemu Bapak Bupati Melkianus Saidekut bersama timnya, persoalan ini kita selesaikan secara kekeluargaan, sebagai sesama anak adat Duan Lolat.
Sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan sekarang dan kedepan. Kita berharap, Pilkada yang tinggal beberapa hari lagi, bisa berjalan aman, damai dan lancar, pinta Ketua Dewan Atubul Dol.
Ditanya soal insiden yang terjadi saat kampanye MK di Atubul, apakah karena Paslon Nomor 2 dianggap intoleran, seperti isu dan opini di media sosial dan dikembangkan di wa-wa grup Tanimbar? Ketua Dewan katakan, saya datang untuk klarifikasi bahwa isu itu fitnah dan tidak pernah ada di Atubul Dol., jelasnya.
Bukan saja baru pilkada kali ini saja. Sejak Pemilihan Presiden, Pemilihan Legislatif dan Pilkada-Pilkada sebelumnya, tidak pernah ada isu intoleransi di Atubul Dol. Jadi isu dan informasi bahwa insiden yang terjadi saat kampanye Bapak Melkianus Sairdekut di Atubul Dol karena intoleransi itu bukan cuma salah, tetapi sangat sangat salah.
Kami sangat berterima kasih karena Bapak Melkianus Sairdekut bersedia terima kehadiran kami di kediaman beliau. Ini bukti beliau melayani semua orang Tanimbar tanpa bedakan agama. Calon Bupati nomor 2 sangat sederhana, rendah hati dan apa adanya. Saat beliau menerima kami, pandangan saya, tidak ada jarak antara Bapak Bupati dan masyarakat dalam berdialog, tegas Ketua Dewan. (TM.09)