Pokok Berita
tidak perlu ada donatur dan tidak perlu ada mantan-mantan Bupati yang bercokol dibelakang layar dalam upaya memenangkan satu calon pemimpin daerah tertentu.
Politik dalam kontestasi pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Kepulauan Tanimbar di tahun 2024, gelombang fenomena politik untuk mencapai kekuasaan akhir-akhir ini, terjadi pergeseran-pergeseran nilai-nilai etika, politik dan budaya tidak lagi cendrung melihat kepentingan daerah dan masyarakat tetapi lebih melihat kepada kepentingan kelompok dan individual keluarga.
Ajang kontestasi Pemilukada, banyak bermunculan tokoh-tokoh masyarakat mulai dari mantan-mantan Bupati dan mantan Wakil Bupati, dan juga sejumlah pengusaha munafik yang berdiri kokoh dibelakang sejumlah calon Bupati dan calon Wakil Bupati dengan daya upaya untuk memastikan paslon yang didukung akan memenangkan pertarungan.
Masyarakat telah dijadikan komunitas obyek untuk dapat dipengaruhi dengan cara-cara yang tak sehat dan elegan lagi, logika pendidikan politik kepada masyarakat Tanimbar sudah tidak digunakan lagi, ketergantungan hidup masyarakat karena kondisi ekonomi keuangan, lagi-lagi menjadi sasaran empuk bagi calon yang berdiri dibelakangnya adalah para sejumlah konglomerat munafik.
Sejumlah calon yang kini belum terpilih tetapi dibelakang mereka telah membuat setumpuk utang dari para donatur dan sejumlah mantan Bupati dan mantan Wakil Bupati, berapa banyak fiskal APBD kita yang tersedia untuk dicairkan dan dibayarkan serta dilarikan setiap tahunnya kepada para donatur dan mantan-mantan Bupati dan Wakil Bupati, belum ditambah dengan utang pihak ketiga lalu berapa APBD kita yang harus dipakai untuk pulihkan ekonomi dan membangun Tanimbar? Lalu bagaimana dengan pembiayaan visi, misi dan program-program kerja sejumlah kandidat yang sudah melampaui ambang batas ketersediaan fiskal APBD kita.
"Apakah peluang potensi Korupsi kedepan masih ada ataukah ataukah makin terbuka korupsi, untuk lebih memperparah ekonomi dan pembangunan lima tahun kedepan."
Politisi, pengusaha dan kalangan elit sama-sama mencari keuntungan dan jabatan kemana keberadaan daerah dan masyarakat Tanimbar, dimanakah kemerdekaan demokrasi yang sesungguhnya untuk mencari pemimpin sejati di Tanimbar dan dimanakah para kalangan elit yang sering menyatakan saya cinta Tanimbar? Pertanyaan yang pasti sudah diketahui jawabannya.
Masyarakat Tanimbar sudah harus keluar dari kemelut Tanimbar miskin Ektrim dan saatnya sudah harus mengambil sikap dalam menentukan pilihan pada tanggal 27/11/ 2024 nanti.
Berdoalah sebelum masuk dalam TPS, tentukan pilihan berdasarkan kata hati karena sehari menentukan pilihan berarti kita dapat menentukan nasib Tanimbar lima tahun kedepan. (TM. 01)
