TANIMBARMEDIA.COM - SAUMLAKI. Masyarakat Di Kabupaten Kepulauan Tanimbar sampai saat ini masih susah untuk mendapatkan minyak tanah. Masyarakat yang berada di Kota Saumlaki saja mengeluh apa lagi warga masyarakat yang berada di Kecamatan dan desa-desa. Masalah ini belum serius ditanggapi oleh Dinas terkait dan Pemda Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
Kelangkaan minyak tanah tampak terlihat mewarnai Kota Saumlaki dan sekitarnya. Warga masyarakat yang berada di Kota Saumlaki di sepanjang jalan sampai di sudut-sudut kota terlihat membawa jerigen yang berukuran mulai dari yang 5 (lima) liter sampai 30 (tiga puluh) liter lebih.
Pemandangan ini setiap hari terlihat mewarnai Kota Saumlaki dan sekitarnya. Yang lebih parahnya lagi terlihat di pusat perbelanjaan. Bukan hanya terlihat di jalan-jalan saja tetapi terjadi sampai di pangkalan minyak tanah yang bertebaran di wilayah Kota Saumlaki.
Masyarakat dari luar kota yakni dari desa-desa yang berada di Kecamatan Tanimbar Selatan dan dari kecamatan yang jauh seperti dari Kecamatan Nirunmas juga hadir berbondong-bondong membawa jerigen mulai dari ukuran kecil sampai ukuran besar hanya untuk membeli minyak tanah.
Masyarakat berbondong-bondong antri di pangkalan minyak tanah di wilayah Kota Saumlaki mereka menunggu mulai dari pagi hari hingga siang hari. Dan mereka juga saling bertengkar sewaktu antri membeli minyak tanah. Bahkan banyak yang pulang dengan jerigen kosong tanpa satu tetes pun.
Minyak tanya sudah langkah lalu kemudian harganya dinaikkan lagi sehingga diduga warga masyarakat dirugikan dua kali. Harga minyak tanah yang ditetapkan fan di SK kan oleh Pemda Kabupaten kepulauan Tanimbar yakni Rp. 4.000.000 perliter dan Rp. 20.000 untuk ukuran 5 (lima) liter satu jerigen. Untuk ukuran 5 liter seharusnya warga masyarakat membayar dengan Rp. 20.000 tetapi pangkalan minyak tanah menjual satu jerigen 5 liter dengan harga Rp. 25.000. Harga ini ketika dikalkulasikan mengalami kenaikan berkisar Rp. 1000.
Hal ini sangat disayangkan karena tindakan tersebut adalah diduga menyusahkan warga masyarakat dan tidak menghargai izin dari Dinas terkait dan Pemda Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Warga masyarakat meminta Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan Dinas terkait segera turun ke lapangan melakukan tindakan untuk mengatasi persoalan kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) berjenis minyak tanah.
Sejumlah warga masyarakat baik warga Kota Saumlaki maupun warga yang berasal dari desa-desa yang dikonfirmasi oleh Media TM masing-masing mengatakan hal yang sama yaitu mereka mengeluh dan mempertanyakan kenapa minyak tanah susah begini di Kota Saumlaki dan sekitarnya.
"Pemda KKT dalam hal ini Penjabat Bupati harus turun ke lapangan jangan cuma memantau harga beras dan sembako tetapi harga minyak tanah dan kelengkapannya juga agar masyarakat tidak merasa susah begini,"ungkap seorang warga Kota Saumlaki yang enggan disebut kan namanya.
Di tempat berbeda warga masyarakat yang ditemui sementara antri di pangkalan minyak tanah juga mengeluh soal kelangkaan dan naiknya harga BBM berjenis minyak tanah dikatakan, Katong stengah mati untuk dapat minyak tanah harus antri dan kalau Katong beli di kampung akang pung harga su naik dari Rp. 25.000,"keluh seorang warga. (Redaksi)