Hasil pemilu legislatif, 14 Februari 2024 lalu, mantan wakil ketua 2 DPRD Tanimbar, calon dari Partai PSI. Suara sah, 2002 diraih di Dapil 1, kecamatan Tanimbar Selatan dan Wertamrian. Entah benar suara itu, ataukah sulap???, cuma Jin dan Tuyul yang tahu.
PSI raih 3 kursi di Dapil 1, 2 dan 3. Disahkan KPU setempat, pemenang pertama. Berhak atas jabatan Ketua DPRD bumi Duan Lolat, 2024-2029. Jabatan Ketua DPRD, sejatinya, milik Calon Bupati Bersatu. Diserahkan ke Laurentius Anggito, alias AGAU. Sori ye, palu ketok-ketok meja, bukan untuk kau anak asli adat Tanimbar, Gehasi Rumkedy, SH. Atau untukmu, mantu desa Ilngei, Jonathan Salakay. Sedih, ...weleh....weleh....weleh.
Agus Theodorus (AT), ayah Calon Bupati nomor 3 (tiga), semula dukung, siap donasi Piterson Rangkoratat, SH. Namun Calon Bupati nomor 5, yang saat itu Pejabat Bupati, enggan bayar Rp.15 Milyar, hutang Pemda tempo doloe, proyek timbunan dan bangunan pasar Omele, Sifnana. Usulan lantik pejabat, loyalis-loyalis pemilik kampung kuliner, tak terwujud, alias sirna. Ciloko!!!
Kecewa?, emang iya. Masa iya..iya..iya, donk. Big Bos AT, berang. Diutuslah puteranya yang tunggal, Ricky Jauwerissa. Awalnya, pewaris tahta kerajaan UP3 tak mau. Terus didesak, mau juga, maju Calon Bupati Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Satu (1) saja tujuannya. Bila terpilih, berkuasa, uang Rakyat Tanimbar, pemberian Negara, bisa diatur Bupati dan Agau, Ketua DPRD. Yang penting, semua UP3 AT, lunas.
Dalil-dalil, dari Refrain lagu yang sama, dilantunkan penyanyi suara serak basah di jalan. UP3, sesuai putusan pengadilan, inkrah. Sudah dinikmati masyarakat. Masuk pula pajaknya tambah PAD Tanimbar. Inkrah, ko disorot bidikan radar KPK??? Terus saja main petak umpet. Waktu Operasi Tangkao Tangan (OTT) KPK, akan tiba. Tidak lama lagi, secepat kilat.
Pengalaman raup suara sah 2002 di Pileg 2024, pakai uang, beras, sembako, ketinting dan lain-lain, pengaruhi rakyat Tanimbar, pilih saat Pileg lalu, coba didaurulang di Pilkada 27 November 2024. Dilandasi prinsip, kalau tidak kiu (9), berarti buta (0), Bos AT dan putera sulung, Ricky Jauwerissa, maju tak gentar sebagai calon Bupati, halalkan segala cara.
Kumpul KTP, data nama, pembagian beras dan sembako. Termasuk gunakan tangan anak asli adat Tanimbar, lawan sesama anak asli adat Tanimbar, yang maju Calon Bupati dan Wakil Bupati.
Selain niat Tu..Yul..In APBD, uang rakyat Tanimbar bermodus UP3, anggaran makan minum di semua dinas badan Pemda Tanimbar, juga dibidik Jauwerissa dan Bos AT. Pengadaan makan minum, dipusatkan di 3 Koki. Belum lagi, pengalaman sediakan makanan basi untuk pasien covid-19 tahun 2020, yang dilakukan oleh dr. Ratuanak, Calon Wakil Bupati nomor 3.
Pengusaha lainnya, yang bergerak di sektor rumah makan di Tanimbar, dipastikan siap-siap gulung tikar bantal. Proyek-proyek APBN, APBD Provinsi dan Kabupaten, akan diatur dan dikelola AT dan Jauwerissa.
Tim sukses anak asli Tanimbar, bahkan ASN akan diperlakukan ibarat karyawan toko. Kapan saja, bila tidak disukai, ditendang keluar toko. Sama seperti, apa yang dialami Sampo Rahanwarat, eks juru bicara Paslon nomor 3, "Bersatu" Beri Rakyat Tanimbar Makan Makanan Basi.
