LAURAN - TANIMBARMEDIA.COM. Penemuan mayat di Lokasi Arin Kasih Niweye belakang Batalion 734 SNS Saumlaki, Desa Lauran, Kecamatan Tanimbar Selatan, Kabupaten Kepulauan Tanimbar oleh Avia Sasake dan Yohana Sasake/Ulmasembun sekitar pukul, 06.15 menit Wit, dalam posisi tengkurap dalam api dan sudah terbakar di para-para Kopra (Asaran Kopra).
Dalam keterangan kedua saksi Avia Sasake kepada wartawan media ini di Rumah duka Desa Lauran, Jumat 10/01/2015 mengatakan, korban Markus Sasake (80 tahun lebih) sebelum ditemukan mayatnya, korban bersama dengan istri ke lokasi untuk mengeringkan kopra dengan cara mengasar kopra.
"Setelah kopra sudah diasar dan dikeringkan di Lokasi asaran sekitar pukul 03.00. Wit maka sang istri Yohana Yeunifan (ibu kandung) mengajak korban Markus Sasake (Suami) pulang ke rumah kebun (Pondok) untuk beristirahat namun korban menolaknya dan menyuruh sang istri pulang duluan kepondok," tutur saksi Avia.
Setelah sang istri tiba di rumah dan menunggu hingga sekitar pukul enam lewat lima belas menit (06.15, Wit), Avia dan Yohana anaknya mengambil insiatif untuk melihat dan menjemput almarhum Markus Sasake (Ayah kandung) ke lokasi asaran kopra.
"Ternyata setelah kedua saksi yang merupakan anak dan cucunya tiba di lokasi korban telah ditemukan sudah telungkup dalam asaran kopra namun apinya sudah padam dan korban sudah tidak bernyawa lagi,"beber Avia
Selanjutnya korban dibawa ke rumah kebun (Pondok) dan aparat kepolisian, Kapolsek bersama anak buah tiba dilokasi untuk selanjutnya berkoordinasi dengan keluarga untuk jenasah divisium di RS. Magreti, dan kemudian disetujui oleh sang istri, maka petugas aparat kepolisian segera dan masyarakat lainnya, membawa jenasah menuju jalan raya lalu di muat di mobil pick up Rariwel kemudian jenasah di bawa ke RS Mengerti untuk di visium.
Setelah tiba di RS Magreti melalui hasil pantauan media ini, aparat secara intensif dan kontinyu berkoordinasi dengan pihak rumah sakit untuk di visium dan sekitar pukul delapan lewat maka jenasah berhasil di visium dan setelah habis di visium maka kepolisian terus berkoordinasi dengan keluarga di lauran dan hasilnya, keluarga bersepakat untuk jenasah segera dibawa ke Desa Lauran dan tidak perlu menunggu hasil visium karena keluarga sudah pasrah dengan kematian korban dan tidak akan menuntut apapun terkait dengan kematian Markus Sasake.
Setelah hasil koordinasi berjalan dengan baik maka sekitar pukul sembilan jenasah mulai diantarkan ke Desa Lauran sekaligus aparat meminta keluarga untuk menandatangani pernyataan agar dikemudian hari tidak menuntut pihak manapun terkait dengan kematian almarhum Markus Sasake.(01)